Saat sengaja saya mencari referensi mengenai siapa sih sebetulnya pemuda itu? adakah perbedaan antara remaja dan pemuda? apabila ada apakah benar saya termasuk pemuda? Alias jangan-jangan saya hanya termasuk remaja, bukan pemuda Pulsa Axis?
Akhirnya, Allah mempertemukan saya dengan buku yang berjudul "Psikologi Pemuda", cocok banget kayaknya, InsyaAllah dapat menjawab pertanyaan saya.
Begini, dalam buku itu dijelaskan bahwa, nyatanya pemuda bukanlah remaja? Pemuda tidak lagi remaja. Lalu apa bedanya antara pemuda dan remaja?
"Jadi, remaja dan pemuda itu tidak sama," tulis Sirot Fajar, sang penulis buku itu, "Itu sebabnya, Psikolog dari universitas Texas di Dallas, Jon W. Santrock, dalam bukunya Life-Span Development membedakan antara remaja dan pemuda. Remaja adalah transisi antara anak-anak dan masa dewasa dan pemuda adalah masa dewasa awal."
Lebih lanjut beliau menyimpulkan pendapat ahli Psikolog Kenneth Kenniston, bahwa remaja adalah usaah untuk mendefisinikan dirinya, dan pemuda ialah adanya perjuangan antara membangun pribadi yang mandiri dan terkesan dengan cara sosial.
mudeng? apa makin puyeng?
Begini lho, ibarat mau membangun rumah, kami kan wajib memilih tipe rumah yang mau kami buat. Mulai dari bentuknya, ciri-cirinya, konsepnya dan tetek bengek lainnya. yang jelas inilah masa pencarian tipe rumah semacam apakah yang mau dibangun. Nah, masa-masa inilah disebut masa remaja; pencarian jati diri, mau kemana saya melangkah.
Dan pemuda adalah ibarat saat kami telah nentuin tipe rumah yang mau dibangun, katakan saja tipe rumah minimalis, tidak terlalu luas tapi menyenangkan, model bangunannnya dengan tampilan yang mutakhir, dan lain-lain. maka sekarang kami mulai membangun rumah semacam yang kami tentuin jenisnya tadi. Maka awal-awal pembangunan inilah yang disebut masa pemuda. Disaat inilah manusia mulai mandiri memenuhi apa saja yang diperlukan dalam bagian pembangunan. Maka disisnilah manusia mulai mandiri dengan cara sosial dan ekonomi.
Saat terbiasa dengan pembangunan diri, pemuda bakal mulai terlibat dalam ranah sosial. ia bakal timbul dan terkesan dalam lingkup sosial. Apabila saat remaja ia tidak sempat gotong royong, maka saat menjadi pemuda ia lebih menyadari untuk ikut dan dalam faktor itu. Mengapa demikian? Sebab pemuda mulai punya keputusan yang mandiri, punya kesadaran sosial. Beda dengan remaja, disuruhpun terkadang sulit untuk berpatisipasi dalam sosial, sebab terbukti dirinya belum punya keputusan sendiri, belum sepenuhnya menyadari bahwa ia bagian dari Pulsa dengan Paypal lingkup sosial. Maka termasuk manakah Engkau, remaja alias pemuda?
calebgina
Kamis, 28 Desember 2017
Kamis, 14 Desember 2017
MASALAH BELAJAR REMAJA
MASALAH BELAJAR REMAJA
Masa remaja adalah masa dimana kepribadian anak berkembang dengan cara psikis maupun fisik. Pada masa ini, remaja lebih menyukai Lagu Terbaru faktor – faktor yang bersifat duniawi daripada mengerjakan faktor – faktor yang lebih berguna. Pada masa ini pula, seorang remaja mulai mempunyai pola pikir tak sama dengan anak anak, umpama tutorial berpakaian yang modis agar terkesan baik dimata lawan jenis. Faktor ini pastinya menjadi salah satu penyebab adanya persoalan dalam belajar. Padahal, pada masa remaja ini adalah masa yang sangat produktif untuk menciptakan karya yang nantinya bakal menjadi barometer bagi orang lain pada masa yang bakal datang.
Problem/ persoalan belajar remaja pada umumnya terus kompleks. Faktor ini bisa dilihat dari perilaku remaja yang lebih memperhatikan gadget daripada keadaan lingkungan kurang lebih. Serta itu adalah salah satu problem belajar yang sangat biasa terjadi pada remaja masa kini. Lalu, apa saja persoalan belajar yang dialami oleh remaja masa kini? Berikut ulasanya.
1. Malas.
Menurut survey, faktor yang paling umum terjadi dilingkungan kurang lebih dalam proses belajar adalah persoalan rasa malas. Persoalan malas ini menjadi faktor yang wajib diperhatikan dengan cara intensif bagaimana tutorial mengatasi malas ini. Rasa malas muncul akibat tak adanya motivasi untuk belajar, jadi terus tak sedikit remaja masa saat ini yang malas dalam faktor belajar dikarenakan tak lebihnya motivasi. Maka, butuh ditingkatkan pula motivasi belajar semacam untuk siapa kami belajar? Untuk apa kami belajar? Apa kegunaaan dari belajar? Serta apa saja yang wajib diperbuat saa belajar? Menjadi titik dimana motivasi belajar untuk remaja butuh ditingkatkan.
2. Tak bisa mengatur waktu
Tidak sedikit anak remaja yang waktunya lebis dipakai untuk organisasi daripada untuk kegiatan belajar disekolah, umpama kegiatan OSIS, Pramuka, PMR, serta lain lain yang bisa menyebabkan tak lebihnya semangat dalam belajar serta lebih mementingkan organisasi. Bakal namun, berorganisasi juga penting, sebab bisa melatih jiwa sosial kita. Meskipun demikian, wajib diperbuat sesuai dengan waktunya. Apabila terbukti ketertarikan dalam organisasi masih dalam batas wajar serta tak mengganggu pelajaran disekolah.
3. Tak berminat pada pelajaran
Salah satu persoalan belajar remaja adalah ketidak berminatan pada pelajaran. Pastinya, faktor yang apabila diperbuat sebab terpaksa tak bakal menghasilkan kebaikan bakal namun justru menjadi persoalan besar dari sisi psikis kepada pelajaran yang tak diminati. Ini pastinya bisa dihindarkan dengan jalan memilih SLTA alias Perguruan Tinggi yang sesuai dengan jurusan yang diminati. Umpama, apabila ketertarikan pelajaran Sosial, maka memilih jurusan yang berkaitan dengan IPS, bukan pelajaran IPA. Ini bisa menjadi faktor penentu kedepan bakal menjadi apa kamu dimasa yang bakal datang.
4. Suka bermain gadget/game/komputer
Semacam yang sudah disampaikan diawal, bahwa gadget sangat berpengaruh kepada proses belajar seorang remaja. Biasanya, remaja lebih tak jarang memakai gadgetnya hanya untuk sekedar bermain facebook, twitter, dll serta lebih jarang memakaiya untuk mencari info melewati internet. Penyebab ini, terus tak bisa dihindarkan lagi akibat akibat dari globalisasi yang terus merajalela. Sebetulnya gadget alias jalan masuk internet lain sangat berperan apabila dipakai untuk mencari info yang penting, umpama tutorial membikin pupuk kompos. Maka, yang butuh diperbuat adalah mengurangi peran gadget yang tak lebih berguna untuk kegiatan yang lebih berguna.
Demikian ulasan mengenai berbagai persoalan belajar remaja. Persoalan tersebut sebetulnya bisa ditanggulangi dengan peran orang tua dirumah, serta guru disekolah. Bagaimanapun Video Youtube, orang tua menjadi penentu sikap remaja.
Masa remaja adalah masa dimana kepribadian anak berkembang dengan cara psikis maupun fisik. Pada masa ini, remaja lebih menyukai Lagu Terbaru faktor – faktor yang bersifat duniawi daripada mengerjakan faktor – faktor yang lebih berguna. Pada masa ini pula, seorang remaja mulai mempunyai pola pikir tak sama dengan anak anak, umpama tutorial berpakaian yang modis agar terkesan baik dimata lawan jenis. Faktor ini pastinya menjadi salah satu penyebab adanya persoalan dalam belajar. Padahal, pada masa remaja ini adalah masa yang sangat produktif untuk menciptakan karya yang nantinya bakal menjadi barometer bagi orang lain pada masa yang bakal datang.
Problem/ persoalan belajar remaja pada umumnya terus kompleks. Faktor ini bisa dilihat dari perilaku remaja yang lebih memperhatikan gadget daripada keadaan lingkungan kurang lebih. Serta itu adalah salah satu problem belajar yang sangat biasa terjadi pada remaja masa kini. Lalu, apa saja persoalan belajar yang dialami oleh remaja masa kini? Berikut ulasanya.
1. Malas.
Menurut survey, faktor yang paling umum terjadi dilingkungan kurang lebih dalam proses belajar adalah persoalan rasa malas. Persoalan malas ini menjadi faktor yang wajib diperhatikan dengan cara intensif bagaimana tutorial mengatasi malas ini. Rasa malas muncul akibat tak adanya motivasi untuk belajar, jadi terus tak sedikit remaja masa saat ini yang malas dalam faktor belajar dikarenakan tak lebihnya motivasi. Maka, butuh ditingkatkan pula motivasi belajar semacam untuk siapa kami belajar? Untuk apa kami belajar? Apa kegunaaan dari belajar? Serta apa saja yang wajib diperbuat saa belajar? Menjadi titik dimana motivasi belajar untuk remaja butuh ditingkatkan.
2. Tak bisa mengatur waktu
Tidak sedikit anak remaja yang waktunya lebis dipakai untuk organisasi daripada untuk kegiatan belajar disekolah, umpama kegiatan OSIS, Pramuka, PMR, serta lain lain yang bisa menyebabkan tak lebihnya semangat dalam belajar serta lebih mementingkan organisasi. Bakal namun, berorganisasi juga penting, sebab bisa melatih jiwa sosial kita. Meskipun demikian, wajib diperbuat sesuai dengan waktunya. Apabila terbukti ketertarikan dalam organisasi masih dalam batas wajar serta tak mengganggu pelajaran disekolah.
3. Tak berminat pada pelajaran
Salah satu persoalan belajar remaja adalah ketidak berminatan pada pelajaran. Pastinya, faktor yang apabila diperbuat sebab terpaksa tak bakal menghasilkan kebaikan bakal namun justru menjadi persoalan besar dari sisi psikis kepada pelajaran yang tak diminati. Ini pastinya bisa dihindarkan dengan jalan memilih SLTA alias Perguruan Tinggi yang sesuai dengan jurusan yang diminati. Umpama, apabila ketertarikan pelajaran Sosial, maka memilih jurusan yang berkaitan dengan IPS, bukan pelajaran IPA. Ini bisa menjadi faktor penentu kedepan bakal menjadi apa kamu dimasa yang bakal datang.
4. Suka bermain gadget/game/komputer
Semacam yang sudah disampaikan diawal, bahwa gadget sangat berpengaruh kepada proses belajar seorang remaja. Biasanya, remaja lebih tak jarang memakai gadgetnya hanya untuk sekedar bermain facebook, twitter, dll serta lebih jarang memakaiya untuk mencari info melewati internet. Penyebab ini, terus tak bisa dihindarkan lagi akibat akibat dari globalisasi yang terus merajalela. Sebetulnya gadget alias jalan masuk internet lain sangat berperan apabila dipakai untuk mencari info yang penting, umpama tutorial membikin pupuk kompos. Maka, yang butuh diperbuat adalah mengurangi peran gadget yang tak lebih berguna untuk kegiatan yang lebih berguna.
Demikian ulasan mengenai berbagai persoalan belajar remaja. Persoalan tersebut sebetulnya bisa ditanggulangi dengan peran orang tua dirumah, serta guru disekolah. Bagaimanapun Video Youtube, orang tua menjadi penentu sikap remaja.
Langganan:
Postingan (Atom)